e mërkurë, 13 qershor 2007

Talcot Parsons (1902 – 1979)


Parsons lahir di Colorado Springs Amerika Serikat putra seorang pendeta. Meskipun awalnya menekuni ilmu biologi kemudian dia juga mempelajari sosial ekonomi. Pemikirannya dipengaruhi oleh pemikir-pemikir seperti Weber, Durkheim dan Vilfredo Pareto yang mengedepankan pendekatan sistem.
Parson adalah tokoh fungsionalisme struktural modern terbesar hingga saat ini. Dia berargumen bahwa tertib dan kohesi sosial dapat terwujud jika: 1. adanya nilai-nilai budaya yang di bagi bersama, 2. nilai-nilai yang dilembagakan menjadi norma-norma sosial, 3. nilai-nilai yang dibatinkan oleh individu-individu menjadi motivasi-motivasi. Parsons juga menawarkan pola variabel pengelompokan sistem sosial yang terdiri atas: 1. perasaan (affectivity) atau netral perasaan (affective neutral), 2. arah diri (self orientation) atau arah kolektif (collectivity orientation), 3. partikularisme atau universalisme, 4. status bawaan (ascription) atau status perolehan sendiri (achievment), 5. campur baur (diffuse) atau tertentu (spesificity). Parson juga menciptakan empat kebutuhan fungsional yaitu AGIL: Adaptation yaitu individu harus dapat beradaptasi dengan dunia sosial sekelilingnya, Goal attainment yaitu individu memiliki prioritas tujuan dalam bermasyarakat, Integration yaitu kelangsungan hidup ditentukan oleh bagaimana individu bermasyarakat, dan Latent pattern maintenance yaitu bagaimana individu bisa merawat hubungan sosial agar tetap terjaga, yang kemudian sistem sosial tersebut disebut juga dengan teori cybernetics.

Nuk ka komente: