e hënë, 23 korrik 2007

Jacques Derrida (1930 – 2004)


Derrida adalah keturunan Yahudi yang lahir di El-Biar, Algeria (Aljasair). Masa kecilnya diwarnai dengan situasi kolonialisme tanah airnya yang membuat kemudian pindah ke Perancis untuk menuntut ilmu. Setelah lulus dia kembali ke Aljasair dan menuntut ilmu di ENS, yaitu sekolah yang dikelola oleh Althusser dan Foucault. Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Heidegger, Nietzsche, Adorno, Levinas, Husserl, Frued, Saussure, Rousseau, dan Sartre.
Derrida tergolong sosiolog dan filsuf berwatak postmodern, yang merayakan perbedaan dan pluralitas serta menolak reduksi segala hal ke dalam satu pengertian atau pola tertentu. Adalah dekontruksi yang menurut Derrida sebuah afirmasi akan yang lain (the other) yang meneguhkan pentingnya perbedaan di tengah dunia yang dibayangi hasrat kebenaran mutlak, logosentris telah mati dengan lahirnya dunia baru tanpa pusat, tanpa subjek, tanpa ontologi (being), tanpa sandaran makna dan kebenaran. Dekontruksi tidak hanya mengkritik, tetapi merombak dan mencari kontradiksi-kontradiksi yang inheren dalam bangunan tersebut lalu membiarkan centang perentang dan ketidakmungkinan di bangun kembali. Derrida menolak dikotomi konsep (oposisi binner) yang mensubordinasi yang satu khas strukturalisme yang bertendensi hasrat kuasa. Derrida memperkenalkan konsep difference, yaitu kemungkinan-kemungkinan lain yang mengejutkan, tak terduga, yang membuat cemas dan seolah kita kehilangan makna. Difference adalah penundaan dan ketidakmungkinan kehadiran dan proses menjadi secara terus menerus.

Nuk ka komente: