e martë, 23 tetor 2007

Umberto Eco (1932 - )



Eco lahir di pinggiran kota Turin, sebelah selatan Milan, Itali. Ayahnya adalah seorang akuntan dan juga veteran perang dan seikaligus tiga belas bersaudara. Saking banyaknya saudara, menurut kakek Eco, kata Eco berasal dari singkatan ex caelis oblatus, yang berarti ditelantarkan oleh lapisan-lapisan langit. Oleh ayahnya Eco dihimbau untuk jadi pengacara, namun dia lebih memilih filsafat dan kewartawanan. Foucault, Aquinas, dan Barthes banyak mempengaruhi pemikirannya.
Karena banyak berkecimpung dalam dunia tulis menulis, kewartawanan, dan kesusastraan Eco ahli dibidang semiotik, namun semiotika Eco adalah semiotika postruktural. Teori Eco yang mencengangkan adalah semiotika sebagai teori dusta dimana tanda (sign) semata alat untuk berdusta, maka setiap tanda selalu mengandung muatan dusta, karena itu maknapun (meaning) adalah dusta, si pengguna tanda adalah pendusta, dan setiap proses pertandaan (signification) adalah kedustaan, dan Eco sendiri menyebut dirinya pendusta, namun bukan berarti tidak ada kebenaran walaupun secuil. Realitas itu kemudian disebut Eco sebagai hipereality, Eco menggambarkan bahwa kode tidak harus rasional, normal, stabil, dan konvensional khas Saussurean, tetapi bisa irasional, abnormal, dan tak stabil.

Nuk ka komente: