e enjte, 21 qershor 2007
Roland Barthes (1915 – 1980)
Barthes lahir di Cherbough, Manche, Perancis. Kehidupan perekonomian Barthes justru disokong dari kakeknya, setelah dia dewasa kakeknya menghentikan bantuan perekonomian untuk Barthes, oleh karena itu dia bekerja sebagai penjilid buku. Ini adalah awal ketertarikannya pada buku, ilmu bahasa, literatur klasik, dan semiotika.
Bagi Barthes bahsa penulis tidaklah diharapkan untuk menghadirkan kenyataan, tetapi menandakan itu. Bahasa adalah sistem pertandaan. Teks sendiri sebagai sistem tanda, struktur dasar siapa yang membentuk maksud dan arti secara keseluruhan. Pembaca adalah spasio temporal dimana semua berbagai aspek teks bertemu, maka kesatuan teks tidak berada dalam asalnya tetapi dalam tujuannya. Jargon yang terkenal dari Barthes adalah “kelahiran pembaca harus dengan mengorbankan kematian pengarang”. Struktur semiotika Barthes adalah semiotika poststrukturalisme, karena teks tidak menampilkan makna teologis tunggal, melainkan sebuah ruang multidimensional yang didalamnya beraneka ragam reverensi yang tidak satupun orisinil dan campur aduk. Teks adalah jaringan kutipan-kutipan yang diambil dari pusat-pusat kebudayaan yang tak terhingga banyaknya.
Abonohu te:
Posto komente (Atom)
Nuk ka komente:
Posto një koment