e shtunë, 11 gusht 2007

Herbert Marcuse (1898 – 1979)


Macuse lahir di Berlin, Jerman, namun di tahun 1934 dia telah pindah dan menetap di New York, Amerika Serikat dan menjadi ahli filsafat terkemuka Amerika. Dia adalah pengikut NoeMarxist. Reverensi pustakanya mulai Hegel hingga Frued.
Herbert Marcuse banyak menulis tentang ketidakpuasan terhadap teknologi dan masyarakat modern yang bersifat merusak. Banyak ilmuan sosial yang menggolongkan Marcuse adalah pendukung kelompok Frankfurt yang banyak mengkritik modernisme. Bagi Marcuse masyarakat industri membangun suatu peradaban yang memerlukan konsumsi dan produksi secara terus menerus terhadap barang-barang yang tak perlu. Teknologi juga turut andil dalam rusaknya ekologi bumi dengan eksploitasi besar-besaran terhadap alam. Marcuse juga membahas tentang revolusi seksual dimana sikap toleran terhadap kebirahian akan mendorong suatu kehidupan yang lebih memuaskan masyarakat tanpa agresi.

Max Horkheimer (1895 – 1973)


Horkheimer dilahirkan di kota Stuttgart, Jerman, berasal dari keluarga Yahudi. Pada awalnya dia tidak mengejar karir akademis dengan bekerja di pabrik milik ayahnya, namun setelah Perang Dunia I dia kuliah di universitas Munich untuk belajar filsafat dan psikologi. Disitu dia bertemu dan kemudian bersahabat dengan Adorno. Horkheimer adalah pendiri mashab Frankfurt dan teori kritis. Karena dikejar-kejar oleh Nazi dia pindah ke Switzerland dan kemudian menuju ke Amerika Serikat dan bergabung di Columbia university.
Seperti halnya kelompok Frankfurt lainnya Horkheimer mengkritik modernisme, kapitalisme, dan penceraham. Bagi Horkheimer abad pencerahan telah disimpangkan dalam diskursus kapitalisme, yaitu melalui komoditi dan komodifikasi seluruh aspek kehidupan termasuk kebudayaan dan seni. Masyarakat sebenarnya dibebaskan dari penjara mitos, legenda, tradisi namun sekaligus digiring ke dalam penjara komoditi. Masyarakat modern memiliki rasional dan wawasan progresif terhadap sains dan teknologi namun sekaligus terhisap oleh mekanisme kekuasaan baru, dominasi, totalitarian, represif, yaitu kekuasaan komoditi.

Jürgen Habermas (1929 - )


Habermas lahir di Düsseldorf, Jerman. Bapaknya adalah simpatisan pasif resim Nazi. Ketika umur 15 dia sudah menjadi pelayan Hitler terjun ke medan Perang Dunia I. Habermas banyak dipengaruhi oleh filsafat Heidegger. Ia juga belajar filsafat dan sosiologi dari Horkheimer dan Adorno. Tahun 1982 dia menjadi guru besar universitas Frankfurt. Habermas juga banyak merekontruksi paham materialisme Marx (NeoMarxist).
Para kelompok mashab Frankfurt banyak mengkritik modernitas, namun dalam rangka melanjutkan proyek modernitas yang belum rampung. Habermas banyak menawarkan tentang aspek yang bersifat membangun, emansipasi, pengembangan solusi dari suatu permasalahan lwat logika, alasan, konvensi, dan ketaatan yang tegas. Dalam teori tindakan kominikatif, dia berbicara tentang komunikasi yang ideal, berbicara mengenai perlunya konsensus universal, tanggung jawab dalam bertindak yang dilandasi oleh cara-cara yang dapat dijustifikasi secara normatif. Habermas menyelesaikan persoalan pluralitas dan keadilan dengan mencari konsensus bersama lewat dialog atau perdebatan rasional. Adil bagi Habermas adalah ruang publik yang membuka peluang semua elemen untuk berpartisipasi secara bebas dan setara dalam tujuan mencapai konsensus.

Walter Benjamin (1892 – 1940)


Benjamin dilahirkan di Berlin, Jerman. Dia pada awalnya adalah sastrawan yang kritis terhadap kesusastraan. Benjamin menerima doktoralnya di Switzerland, setelah lulus dia sempat menjadi pengangguran untuk beberapa lama karena sulit mencari pekerjaan yang cocok, kemudian dia menjadi penerjemah, kritikus kesusastraan, penulis atau wartawan lepas untuk jurnal dan surat kabar, hingga dia berafiliasi dengan intelektual sayap kiri. Karena gerakannya itu dia dikejar-kejar oleh Nazi dan melarikan diri ke Paris, Perancis. Gaya pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Goethe, dan Marx.
Benjamin merupakan sosiolog mashab Frankfurt, dia juga djuluki sebagai NeoMarxist karena mengkritik dan merevisi filsafat Marx. Dia banyak memperkenalkan tentang konsep reproduksi seni dan kebudayaan masa. Menurut Benjamin seni dapat menjadi bagian dari kebudayaan masa, seni dapat menjadi suatu cara representasi, sebuah tanda, dimuati dengan makna ideologis, menggiring masa kepada tujuan tertentu. Hal inilah yang dimanfaatkan kapitalisme untuk mempropagandakan sesuatu yang semu dan remeh menjadi suatu yang laku menghasilkan modal.

Theodore Adorno (1903 – 1969)


Theodore Wiesengrund Adorno lahir di Frankfurt Jerman, namun hidupnya lebih banyak dihabiskan di Amerika Serikat, meskipun kemudian dia meninggal di Switzerland. Adorno banyak tertarik pada filsafat sosial, politik, musik, sosiologi dan teori kritisnya. Walter Benjamin menjadi referensi pemikirannya.
Adorno adalah tokoh sosiolog dari mashab Frankfurt, dia banyak mengkritisi mengenai kapitalisme. Dibidang seni perfilman, menurutnya format seni telah diperbudak oleh kapitalisme dengan mengesampingkan muatan seni yang serius dan hanya menginginkan target penjualan dan kepentingan kapitalisme lainnya seperti industri kultural. Seperti halnya tokoh mashab Frankfur lainnya, Adorno mengkritik modernisme namun dalam rangka melanjutkan proyek modernisme yang belum rampung. Diantaranya industri kultural tersebut adalah kebudayaan masa yang dicirikan denga cara pikir mekanistis, instrumental, yang fasis pencerahan semu kapitalisme. Kebudayaan industri merupakan dehumanisasi kebudayaan yang menghambat aspirasi dan kreatifitas individu oleh karena kekuasaan sang produser. Budaya diciptakan oleh sang produser untuk menipu masa agar menjadi konsumer atau pemakai dan ujungnya adalah perkembangan kapital.

Ferdinand Tönnies (1855 – 1936)


Tönnies dilahirkan di Frisia, Oldenswort, Jerman. Dia adalah anak dari suatu keluarga petani kaya. Tönnies berhenti mengajar di universitas Kiel pada tahun 1933 karena diusir oleh Nazi kaitanya dengan diterbitkannya tulisan-tulisan kritik terhadap resim tersebut. Tönnies banyak dipengaruhi oleh Thomas Hobbes dalam peta akademisnya.
Dia mengajurkan sosiologi untuk mengarah ke positivistik dengan penggunaan data statistik. Sumbangannya kepada sosiologi adalah tentang pengelompokan dalam masyarakat, dimana terdapat dua kelompok dalam masyarakat yaitu 1) gemeinschaft yang digambarkan dengan kehidupan bersama yang intim, pribadi, dan eksklusif, suatu keterikatan yang di bawa sejak lahir yang terbagi atas a) gemeinschaft by blood yang mengacu pada ikatan-ikatan kekerabatan, b) gemeinschaft by place yang mengacu pada kedekatan letak tempat tinggal, dan c) gemeinschaft by mind yang mengacu pada persamaan pikiran, dan keahlian. Sedangkan 2) gesellschaft adalah kehidupan publik dalam kebersamaan di masyarakat namun masing-masing tetap mandiri. Gemeinschaft lebih bersifat organik, tradisional, sedangkan gesellschaft lebih bersifat struktur mekanik modern.

Charles Horton Cooley (1864 – 1929)


C. H Cooley lahir di Michigan, Amerika Serikat, dia adalah anak seorang ahli hukum terkenal yaitu Thomas M. Cooley. Pada mulanya dia belajar teknik mesin elektro, kemudian dia juga belajar ekonomi. Setelah lulus akademis dia bekerja di pemerintahan seperti di departemen komisi pengawas, kemudian juga di kantor sensus. Pada tahun 1892 dia menjadi dosen ilmu ekonomi, politik, serta sosiologi di universitas Michigan. Pemikiran Cooley banyak dipengaruhi oleh George Herbert Mead dan Sigmund Frued.
Cooley tergolong dalam sosiolog interaksionisme simbolik klasik. Cooley memberiikan sumbangan kepada sosiologi tentang sosialisasi, dan interaksi. Menurut Cooley, diri (self) seseorang berkembang melalui interaksi dengan orang lain lewat analogi diri yang melihat cermin (looking glass self), yaitu diri seseorang memantulkan apa yang dirasakannya sebagai tanggapan masyarakat terhadapnya. Cooley juga memperkenalkan konsep primary group, yaitu kelompok yang ditandai oleh pergaulan dan kerja sama tatap muka yang intim.